Apa Itu Agen Anomali ? dan Bagaimana Tips terhindar dari Agen Anomali ?

 Apa Itu Agen Anomali ?

Agen anomali dalam jaringan Brilink merupakan agen yang melakukan penyimpangan dalam proses transaksinya. Dalam sistem Brilink, transaksi dapat dilakukan melalui edisi BRI maupun aplikasi beli mobile. Jika seorang agen melakukan transaksi di luar kedua platform tersebut, maka ia akan tercatat sebagai agen anomali di dalam sistem.

Agen anomali akan muncul pada Menu "PAB" dengan tingkat aktivitas tertentu. Sebagai contoh, jika seorang agen hanya melakukan satu atau dua kali transaksi di luar aplikasi beli mobile, kemungkinan agen tersebut tidak akan masuk dalam kategori agen anomali. Namun, terdapat batas minimum jumlah transaksi yang dilakukan oleh agen untuk menjadi agen anomali. Batas minimum ini diperkirakan berada di kisaran 50 hingga 100 transaksi per bulan, namun angka pastinya belum dapat dipastikan.

Tingkat pelanggaran agen anomali berbeda-beda untuk setiap agen. Tingkat pelanggaran di sini mencerminkan sejauh mana agen melakukan aktivitas di luar aplikasi Brilink mobile atau edisi. Tingkat pelanggaran yang paling parah adalah di atas 60%, sementara tingkat pelanggaran sebesar 34% masih dikategorikan sebagai tingkat yang dapat diterima.

Sebagai contoh, agen anomali yang dijelaskan dalam teks memiliki 853 kali transaksi menggunakan Brimo dengan volume penjualan sebesar 1,9 miliar. Transaksi menggunakan Brimo masuk dalam kategori anomali karena tingkat pelanggarannya mencapai 98%. Misalkan  Agen tersebut tidak melakukan transaksi di buku warung, Flip, atau Oye, sehingga pelanggaran yang tercatat hanya berkaitan dengan penggunaan Brimo.

Tim petugas agen Brilink akan segera mengunjungi agen-agen yang tercatat sebagai anomali untuk melakukan tindak lanjut. Jika agen masih menjadi bagian dari jaringan Brilink, maka transaksi tersebut harus segera dialihkan. Jika agen tetap melanjutkan aktivitasnya, maka status keanggotaannya dapat dicabut. Agen-agen Brilink juga dilarang memasang banner Brilink untuk melakukan aktivitas transfer jika telah tercatat sebagai agen anomali.

Bagi agen yang ingin melakukan transaksi menggunakan Brimo, lebih baik mempertimbangkan menjadi agen Brimo secara khusus. Hal ini penting untuk memastikan kesetaraan dan keadilan di antara agen-agen yang sudah terdaftar di jaringan Brilink. Brimo dapat digunakan untuk transaksi pribadi.

Tips Menghindari Agen Anomali

Nah bagaimana kita menghindari Anomali tersebut berikut bahasan Nya.

1. Agen Tidak Boleh Bertransaksi di Aplikasi Selain BRilink Mobile dan EDC Konvensional Milik Brilik

2. Jangan menginstal Aplikasi Selain BRilink Mobile 

3. Transaksi Harus terpisah dengan Smarphone yang di instal Brilink Mobile 

Kesimpulan

• Agen anomali dalam jaringan Brilink adalah agen yang melakukan penyimpangan dalam proses transaksinya di luar aplikasi beli mobile atau edisi BRI.
• Tingkat pelanggaran agen anomali berbeda-beda, dengan tingkat pelanggaran di atas 60% dianggap paling parah.
• Terdapat batas minimum jumlah transaksi yang harus dilakukan oleh agen untuk masuk ke dalam kategori agen anomali, perkiraan batas minimum tersebut berada di kisaran 50 hingga 100 transaksi per bulan.
• Agen anomali yang tercatat melakukan transaksi menggunakan Brimo dengan frekuensi dan volume transaksi yang signifikan.
• Tim petugas agen Brilink akan melakukan kunjungan dan tindak lanjut terhadap agen-agen yang tercatat sebagai anomali, dengan kemungkinan pencabutan status keanggotaan jika aktivitas tetap dilakukan di luar ketentuan.
• Agen-agen Brilink dilarang memasang banner Brilink untuk aktivitas transfer jika tercatat sebagai agen anomali.
• Disarankan bagi agen yang ingin melakukan transaksi menggunakan Brimo untuk mempertimbangkan menjadi agen Brimo secara khusus guna menjaga kesetaraan dan keadilan di antara agen-agen yang terdaftar di jaringan Brilink.

Dalam kesimpulannya, perlu diingat bahwa transaksi anomali di agen Brilink memiliki konsekuensi serius bagi agen tersebut. Penting bagi agen untuk mematuhi aturan dan ketentuan yang ditetapkan dalam sistem Brilink guna menjaga integritas jaringan dan kualitas pelayanan kepada pelanggan.

Bagikan Artikel ini